Monday, June 9, 2008

Part 1 : FOUNDATIONS FOR BIBLICAL CHILDREARING

Chapter 1 : GETTING TO THE HEART OF BEHAVIOR

Alkitab mengajarkan bahwa hati adalah pusat pengatur kehidupan (Amsal 4:23, Markus 7:21, Lukas 6:45). Perilaku yang ditunjukkan seseorang adalah ungkapan jiwanya. Maka, perilaku bukanlah permasalahan utama. Apa yg ada di dalam hati itulah yang selalu menjadi permasalahan utama.

Para orang tua seringkali memfokuskan diri untuk mengubah perilaku anak. Kalau kita sungguh-sungguh ingin menolong anak, maka kita harus prihatin pada sikap hati anak yang menjadi pendorong perilakunya. Perubahan perilaku yang tidak bersumber dari perubahan di dalam hati itu layak dihukum (condemnable). Bukankah dalam Matius 15, Tuhan Yesus menegur orang-orang Farisi yg munafik, yg memuji Tuhan dengan mulutnya tetapi hatinya jauh dari Tuhan.

Apa yg kita lakukan ketika mengoreksi dan mendisiplin anak? Kita harus menuntut perilaku yang benar; hukum Tuhan menuntut demikian. Tetapi kita tidak dapat hanya puas begitu saja. Kita harus membantu anak untuk mempertanyakan sikap hatinya yg menghasilkan perilakunya. Dengan cara2 seperti apakah penolakannya untuk mengenal, percaya dan mentaati Tuhan berakibat terhadap tindakan2 dan perkataan2nya yang salah?

Contoh : dua anak sedang bermain di rumah dan terjadi perkelahian memperebutkan suatu mainan. Biasanya ortu bertanya, "Siapa yang lebih dulu mendapatkan mainan itu?" Yg dipermasalahkan adalah keadilan. Respon seperti ini tidak melihat permasalahan hati. Jika kita melihat situasi ini dalam konteks hati, maka permasalahannya akan berbeda. Kedua anak menunjukkan kekerasan hati satu sama lain. Keduanya mau menang sendiri. Keduanya berkata, "Aku tidak peduli padamu atau pada kesenanganmu. Aku hanya memikirkan diriku. Aku mengingini mainan ini. Kesenanganku bergantung pada penguasaan akan mainan ini. Aku akan mendapatkannya dan akan merasa senang, tidak peduli apa yg terjadi padamu."
Jika kita melihat dalam konteks permasalahan hati, kita melihat adanya 2 anak yg berdosa, yg mengasihi dirinya lebih daripada orang lain, yg melanggar hukum Tuhan. Jadi, disiplin harus memperhatikan sikap hati. Tugas membesarkan anak itu sesungguhnya berhubungan dengan menggembalakan hati. Kita harus menolong anak-anak kita mendapatkan fokus yang jelas pada salib Kristus. Inilah tema utama buku ini.

Ketika menghadapi berbagai hal yang membingungkan mengenai tugas membesarkan anak, kita harus mencari jawaban dari Alkitab. Sudah terlalu lama gereja berusaha mengintegrasikan bentuk2 pemikiran Alkitab dan non-Alkitab untuk menjawab permasalahan2 membesarkan anak. Hasilnya adalah buah yang pahit. Kita perlu mengerti tugas kita menurut apa kata Alkitab. Kita perlu memahami anak kita dalam kaitannya dengan 2 pokok hal yang mempengaruhinya :
1. Anak dan relasinya dengan berbagai pengaruh yang membentuk kehidupan
2. Anak dan relasinya dengan Tuhan.

Chapter 2 : YOUR CHILD'S DEVELOPMENT : SHAPING INFLUENCES

Shaping influences are those events and circumstances in a child's developmental years that prive to be catalysts for making him the person he is. But the shaping is not automatic; the ways he responds to these events and circumstances determine the effect they have upon him.

... (to be continued)

No comments: